Sunday 22 July 2012

Kata - Kata Puitis

  • Naluri jiwaku, aku gantung di langit sukmaku menghempas awan percikan tirtan mewarnai pelangi. Taukah kau ? Rasa sayangku dan cintaku ini. Aku persembahkan hanya untukmu.
  • Kuterbangkan segala mimpi perasaan jiwa dan segala angan adalah harapanku. Untuk dapat bertahan kepada kasih yang ku kasihi dan kepada sayang yang ku sayangi.  
  • Cinta bukan sekedar kata. Cinta adalah rasa dari perasaan. Meskipun cinta tidak hidup bersama tapi akan terkenang untuk selamanya.
  • Sang surya telah tenggelam di ufuk barat. Sinar keemasaanya yang indah merona, sementara sang malam telah mengajaknya menjadi gulita. Sepi dan hampa yang kini aku rasakan. 
  • Tak ada lagi nyayian sang camar karena gelap telah menjemput. Malam kini seakan sirna, keindahan itu bersama malam yang kian membayang. Menapak mimpi dan berbahagialah disana.
  • Cinta itu ibarat janji dalam hati, tak dapat ditulis dan tak dapat dibaca. Namun tak dapat dipisahkan oleh jarak dan waktu. Tak kan berubah oleh masa dan tak kan sirna oleh mata, sedrtik dimata selamnya di jiwa.
  • Bila hati terbalut Cinta ikan asin rasa pizza. Bila dunia diwarnai asmara tidur dikolong jembatan layaknya istana. Panas api tak dirasa, dingin salju tiada beda. semua halangan di anggap fatamorgana, dunia seakan milik berdua, sehidup semati terus bersama. Tapi bila cinta telah ternoda, megah istana bagai dalam penjara, hidup rasanya di neraka. Benarkan cinta itu buta ? atau hanya sensasi hidup sementara.
  • Izinkan aku memasuki hatimu, yang paling sunyi. dimana luka dan nyeri kau simpan sendiri.
  • Sejujurnya, kadang aku sembunyi, karena ingin kamu temukan. Menjauh Karena ingin kamu ikuti. Menangis, karena ingin kamu tenangkan. Menjatuhkan diri karena ingin kamu  tangkap.
  • Aku tak pernah tau kebahagiaan sesungguhnya, sampai aku mendapatkan cintamu. Dan aku tak pernah tau derita sebenarnya, sampai aku kini kehilangan itu. Terima kasih telah mengenalkanu pada kedua rasa yang tak akan aku lupa.
  • Lembayung senja turun iringi sepi. Menuntunku berjalan ke arah yang tak pasti. Kala malam turun menjelang. Anganku tak jua berhenti melayang. Terus mengembara jauh diseliuti hati nan jenuh. Dalam semakin pekatnya malam, Cintaku pun bersinar semakin kelam.